Clearance Adalah Ketahui Prosedur Custom Clearance dalam Bidang Logistik

1. Prosedur Masuk Sebelum Izin

Prosedur yang pertama adalah kapal yang masuk dari luar negeri wajib melapor ke bea cukai di pelabuhan yang didatanginya. Setelah itu, bea cukai akan memeriksa semua barang-barang termasuk dokumen pelengkapnya yang dibongkar oleh pihak dermaga atau bandara secara resmi.

Dalam presedur pertama ini ada beberapa dokumen yang diperlukan sebagai informasi, yaitu nama kapal, dan bendera; nama penerima barang; dan deskripsi barang. Barang yang di bawa ini haruslah diberi penjelasan se rinci mungkin, mulai dari berat, volume, jenis barang dan juga harus diberi penomoran.

2. Fase Pemberitahuan

Saat melakukan custom clearance, maka akan diberitahukan izin barang tersebut ke pihak bea cukai. Perizinan ini meliputi izin import, export, beserta kelayakan barang logistik. Dalam fase pemberitahuan ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu yang pertama adalah mengajukan PIB atau deklarasi pengimporan barang logistik.

Kedua, yaitu melengkapi dokumen pendukung yang relevan berupa sertifikat yang original ataupun legalitas barang. Setelah melakukan hal tersebut, maka Anda perlu membayar bea masuk dan pajak dalam negeri yang besarnya bervariasi. Terakhir Anda perlu memastikan PIB yang diberikan telah akurat.

3. Deklarasi Import

Prosedur yang selanjutnya adalah memberitahukan kepada bea cukai bahwa telah melakukan import. Hal ini perlu dideklarasikan karena ada sebuah dormulis resmi yang disebut sebagai PBI. Formulir ini akan diajukan ke kantor pelayanan bea cukai terdekat dari dermaga atau bandara sesuai dengan hari dan jam kerja.

Tujuan adanya prosedur deklarasi import ini yaitu agar barang  bisa jual secara langsung kepada para konsumen di Indonesia. Jika tidak melakukan deklarasi import, maka barang tidak boleh disimpan ataupun di jual, bahkan tidak boleh di terima dan harus dikembalikan ke negara asalnya.

4. Dokumentasi

Dokumentasi menjadi prosedur yang paling penting untuk melengkapi berkas-berkas. Hal ini dikarenakan terkail profit importir dan mengecekkan hasil serta lisensi asuransi yang diberikan. Tujuan dari prosedur dokumentasi ini adalah untuk memastikan kelayakan dari barang logistik yang telah diterima oleh konsumen.

Selain itu juga dokumentasi bertujuan untuk mencatat semua data dan pihak yang terlihat dalam proses costum clearance agar bisa bertanggungjawab. Dalam dokumentasi ini ada beberapa hal yang diperlukan yaitu, identitas importir, informasi sarana pengangkut, negara asal, harga barang, serta jumlah barang.

5. Pemeriksaan Barang Import

Setelah barang tiba di Indonesia, maka barang import tersebut akan diperiksa secara menyeluruh dan detail agar tidak terjadi pelanggaran. Mulai dari kelengkapan dokumen, jumlah barang, ukuran barang, bahan baku barang dan lain sebagainya. pemeriksaan ini dilakukan apakah barang logistik sesuai degan invoicenya.

Dalam pemeriksaan barang import ini hanya bisa dilakukan dalam jam kerja, dan pemeriksaannya hanya 10% saja dari jumlah barang yang diimport. Namun jika terdapat pelanggaran dalam satu barang dalam pengiriman yang sama, maka keseluruhannya akan diperiksa.

6. Penilaian Barang yang Terkena Bea Cukai

Setelah prosedur pengecekan barang selesai dilakukan, maka prosedur custom Clearance yang selanjutnya adalah penilaian barang logistik yang dikenai cukai. Dalam menetapkan presentasinya ini, pihak bea cukai akan mempertimbangkan melalui nilai barang dan berasan persentasenya selalu berbeda tiap barangnya.

Biasanya perbedaan persentase ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain seperti tempat asal import barang, jenis barang, bahan, jumlah, nilai, berat, beserta volume barang. Selain itu, ada ketentuan lain yang bersifat khusus ataupun rahasia dari pihak jasa kirim berdasarakan ketentuan khusus dari pihak bea cukai setempat.

7. Pembayaran Bea Masuk

Prosedur costum clearance yang terakhir adalah melakukan pembayaran bea masuk melalui bank devisa. Besaran pembayaran bea dan pajak ini berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bea cukai. Pembayaran ini bisa dilakukan di kantor bea cukai yang terdapat di dermaga, bandara ataupun lokasi penerimaan barang lain.

Setelah melakukan pembayaran, Anda akan memperoleh bukti sebagai tanda terima yang terdapat 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama jika ada kelebihan pembayaran dari perkiraan bea, maka uang tersebut akan dikembalikan. Kemungkinan kedua, jika terdapat kekurangan dari perkiraan pembayaran bea, maka akan ada tagihan baru.