Dalam prakteknya, pengiriman kontainer harus mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh masing-masing. Bayangkan situasinya jika Anda mengirimkan barang atau paket tanpa mematuhi SOP yang berlaku. Ini berpotensi menimbulkan kerugian antara pelanggan maupun penyedia jasa layanan.
Sebelum Anda melakukan pengiriman kontainer ke mana pun, pastikan Anda telah memahami dengan baik SOP yang sesuai. Ini mencakup pemahaman mengenai syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan, dokumen yang diperlukan, serta label yang sesuai dengan jenis barang yang dikirim.
Untuk menjawab hal itu semua, pada artikel ini akan membahas tentang prosedur pengiriman kontainer sebelum mengirimnya, jadi baca artikel berikut hingga selesai ya, agar tidak ketinggalan informasi yang penting mengenai prosedur pengiriman kontainer
Baca Juga: Cargo Ekspedisi dari Jakarta Ke Sampit
-
Melakukan Pemesanan
Sebelum mengirimkan kontainer, Anda harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Biasanya, diperlukan beberapa dokumen seperti KTP, NPWP, dan SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak). Ini diperlukan untuk memastikan pengiriman barang berjalan lancar dan agar bisa mempercepat proses pembuatan Bill of Lading.
Bill of Lading adalah dokumen yang penting dalam pengiriman barang internasional. Tanpa dokumen ini, Anda tidak dapat mengangkut barang melalui pengiriman laut karena berperan sebagai kontrak pengangkutan barang.
Baca Juga: Jasa Cargo Jakarta Balikpapan Aman Dan Terpercaya
-
Pemeriksaan Container Empty
Setelah melakukan pemesanan layanan pengiriman kontainer, langkah berikutnya adalah proses pemeriksaan kontainer. Sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) pengiriman barang, penyedia layanan pengiriman akan mengajukan dokumen yang sesuai dengan isi kontainer kosong.
Setelahnya, kontainer ini dapat diperiksa oleh pihak pengirim. Jika telah disetujui, hasil pemeriksaan akan dicatat dalam dokumen EIR atau Equipment Interchange Receipt.
EIR adalah dokumen resmi yang memberikan penjelasan detail tentang kondisi fisik kontainer. Informasi yang terdapat dalam dokumen ini mencakup susunan kontainer, daftar nomor kontainer, lokasi penyimpanan, serta kode kapal dan layanan pelayaran.
Baca Juga: Jasa Cargo Jakarta Semarang Aman Dan Terpercaya
-
Menentukan Berat Maksimum Isi Kontainer
Langkah berikutnya dalam prosedur operasional standar (SOP) pengiriman barang adalah menetapkan berat maksimum yang dapat diisi dalam kontainer. Biasanya penyedia layanan pengiriman akan memberikan informasi mengenai berat maksimum yang diperbolehkan dalam kontainer.
Untuk lebih detailnya, berikut adalah batasan berat maksimum untuk kontainer dengan ukuran tertentu:
Kontainer ukuran 20 kaki: 28.3 metrik ton
Kontainer ukuran 40 kaki: 30.4 metrik ton
Baca Juga: Jasa Cargo Jakarta Denpasar Bali Aman Dan Terpercaya
-
Ketentuan Pengiriman Barang Yang Mudah Rusak
Jika Anda mengirimkan barang yang mudah mengalami kerusakan, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan kontainer tipe general purpose. Kontainer jenis ini terbuat dari baja dan memiliki tingkat ketahanan yang sangat tinggi.
Selain itu, kontainer ini mudah diangkut menggunakan berbagai jenis kendaraan, termasuk kereta api, kapal, dan truk.
Baca Juga: Cargo Ekspedisi dari Jakarta Ke Pangkalan Bun
-
Ketentuan Pengiriman Benda Cair
Biasanya, pengiriman barang berisi cairan seringkali ditolak oleh penyedia layanan pengiriman karena ada risiko-risiko tertentu yang terkait. Cairan bisa saja tumpah dengan mudah selama proses pengiriman dan bisa menjadi berbahaya jika mengandung bahan kimia tertentu.
Oleh karena itu, pengiriman benda cair harus dilakukan melalui penggunaan wadah tangki khusus. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memastikan keselamatan barang selama proses pengiriman menuju konsumen.
Baca Juga: Ekspedisi Murah dari Jogja ke Jakarta Aman Terpercaya
-
Ketentuan Pengiriman Dangerous goods
Untuk mengirimkan barang yang berlabel dangerous goods, Anda harus memastikan ketentuan yang sudah disediakan oleh jasa ekspedisi masing-masing.
Biasanya, untuk pengiriman dangerous goods banyak syarat yang perlu disiapkan, mulai dari jenis kemasan, dokumen, dan label yang harus digunakan, yang mungkin berbeda tergantung pada moda transportasi yang digunakan
Kemudian pastikan juga bahwa semua pihak yang terlibat dalam pengiriman barang berbahaya telah menerima pelatihan yang diperlukan dan memahami peraturan yang berlaku. Selanjutnya, melakukan pengidentifikasian, pengklasifikasian, dan pelabelan kiriman secara benar sesuai dengan peraturan negara asal, transit, dan tujuan.
Kemudian penggunaan kemasan bersertifikat dengan tanda/label UN yang sesuai untuk mengangkut barang berbahaya. Syarat ini sangat penting agar bisa memastikan keamanan ekstra dalam pengiriman. Dan terakhir yaitu, menyiapkan dokumen yang penting, seperti Airway Bill, Pernyataan Pengirim (shipper’s declaration), dan dokumentasi kepabeanan yang diperlukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga: