Green Logistics: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapan

Green Logistics

Kampanye Go Green seringkali menjadi sorotan, menjadi jargon umum di hampir semua sektor bisnis, sebagai ekspresi kepedulian terhadap ancaman perubahan iklim global dan isu lingkungan secara umum. 

Dengan tren belanja online semakin meningkat, kontribusi sektor ini terhadap dampak lingkungan juga semakin besar. Oleh karena itu, pelaku industri berupaya mencari strategi untuk mengurangi dampak buruknya dengan menerapkan konsep green logistics.

Namun, apa sebenarnya pengertian, manfaat, dan contoh penerapan dari green logistics dalam praktik logistik? Mari kita telaah lebih lanjut dalam uraian mengenai green logistics berikut ini.

Baca Juga: Catat! Ini Perbedaan Jasa Logistik dan Freight Forwarding

Apa Itu Green Logistics?

Green logistics merupakan sebuah konsep dalam bidang logistik, menitikberatkan pada keberlanjutan lingkungan dan upaya untuk tidak merusak ekosistem. Mulai dari tahap pengolahan barang hingga penggunaan oleh konsumen, green logistics mempertimbangkan dampak lingkungan yang dihasilkan. 

Setelah barang selesai digunakan atau tidak terpakai, barang tersebut akan dikirim kembali dari konsumen ke produsen untuk diolah atau didaur ulang menjadi barang baru yang tetap ramah lingkungan.

Prinsip utama dari green logistics adalah meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara atau limbah, dihasilkan oleh kegiatan logistik. Ini diwujudkan melalui berbagai mekanisme dan strategi dalam proses logistik, mulai dari tahap produksi hingga distribusi.

Dengan menerapkan konsep green logistics, perusahaan tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan sistem logistik lebih efisien dan berkelanjutan secara ekonomi. 

Baca Juga: Apa Itu 3PL, Pentingnya Istilah ini di Dalam Dunia Logistik

Manfaat Green Logistics

Green logistics atau logistik hijau adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan logistik terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan green logistics:

1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Salah satu manfaat utama dari green logistics adalah mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menggunakan strategi seperti penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan optimalisasi rute pengiriman, perusahaan dapat mengurangi kontribusi terhadap perubahan iklim.

2. Efisiensi Energi

Dengan menerapkan praktik-praktik seperti penggunaan energi terbarukan dan teknologi efisiensi energi di gudang dan fasilitas logistik, perusahaan dapat mengurangi konsumsi energi mereka dan meningkatkan efisiensi operasional.

3. Pengurangan Limbah

Green logistics juga membantu dalam mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan logistik. Dengan mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan dan mendorong praktik daur ulang, perusahaan dapat mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.

4. Peningkatan Citra Perusahaan

Perusahaan yang menerapkan green logistics cenderung dianggap sebagai perusahaan bertanggung jawab secara lingkungan oleh konsumen dan masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan citra merek perusahaan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

5. Penghematan Biaya

Meskipun mungkin memerlukan investasi awal, penerapan green logistics pada akhirnya dapat menghasilkan penghematan biaya jangka panjang. Dengan mengurangi konsumsi energi dan limbah, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional mereka dan meningkatkan profitabilitas.

6. Kepatuhan Regulasi

Semakin ketatnya regulasi lingkungan, penerapan green logistics juga dapat membantu perusahaan mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan menghindari sanksi yang mungkin timbul akibat pelanggaran.

Green logistics bukan hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi perusahaan itu sendiri dalam hal efisiensi operasional, citra merek, dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.

Contoh Penerapan Green Logistics

Berikut adalah beberapa contoh penerapan green logistics di berbagai sektor industri:

  1. Penggunaan kendaraan listrik, hybrid, atau bahan bakar alternatif dalam operasi pengiriman barang dapat mengurangi emisi gas buang dan polusi udara.
  2. Penggunaan kemasan dapat didaur ulang atau terurai secara alami membantu mengurangi limbah plastik dan dampak negatif terhadap lingkungan.
  3. Perencanaan rute pengiriman efisien dengan memanfaatkan teknologi GPS dan analisis data dapat mengurangi jarak tempuh dan konsumsi bahan bakar, sehingga mengurangi emisi karbon.
  4. Implementasi teknologi seperti Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengontrol penggunaan energi di gudang serta fasilitas logistik dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi jejak karbon.
  5. Pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin untuk menyediakan energi bagi operasi logistik dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Perusahaan yang Menerapkan Green Logistics 

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan green logistics:

1. IKEA

IKEA, perusahaan furniture asal Swedia, telah menjadi pelopor dalam menerapkan prinsip green logistics. Kita semua pasti sudah mengenal peritel furnitur ini dengan baik. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah penggunaan bahan baku kayu, berasal dari hutan yang dijaga kelestariannya.

2. PT Sinar Sosro

PT Sinar Sosro dari Indonesia juga memiliki komitmen kuat terhadap 3K dan RL (kualitas, keamanan, kesehatan, serta lingkungan). Salah satu contohnya adalah pengelolaan limbah yang dilakukan secara bertanggung jawab, seperti ampas teh yang diubah menjadi kompos dalam waktu satu bulan.

3. Unilever

Unilever, sebagai salah satu perusahaan konsumen terbesar di dunia, juga telah mengambil langkah-langkah besar dalam menerapkan prinsip ini. Seperti IKEA, Unilever juga sangat memperhatikan prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia, Unilever memiliki sejumlah program lingkungan patut dicontoh, seperti pembangunan kamar mandi di seluruh penjuru negeri dan pendirian program bank sampah sejak tahun 2015. Program-program tersebut berhasil mengumpulkan 3.739 ton sampah anorganik dan menghasilkan perputaran uang sebesar 3,8 miliar rupiah.

4. Panasonic

Pada tahun 2017, Panasonic mengumumkan “Visi Lingkungan Panasonic 2050” sebagai landasan untuk pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan lestari. Meskipun produk elektronik sering dianggap merusak lingkungan, Panasonic berkomitmen untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dengan menggunakan energi seefisien mungkin. 

Perusahaan ini juga berusaha mengurangi emisi CO2, merupakan faktor utama dalam pemanasan global, mengusung 4 konsep utama, penghematan, penciptaan, penyimpanan, dan pengelolaan energi pada produk-produk mereka.

5. The Body Shop

The Body Shop, perusahaan kosmetik terkenal, telah lama menerapkan prinsip green logistics. Mereka secara konsisten menggunakan pemasaran ramah lingkungan dalam mempromosikan produknya. Produk-produk mereka dikenal karena bahan alaminya dan kebijakan anti uji coba pada hewan.

Melalui platform resminya, The Body Shop menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan melindungi habitat yang terancam punah. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah dengan mengembangkan inovasi dalam kemasan berkelanjutan.

6. Apple

Meskipun dikenal sebagai merek mahal dan eksklusif, Apple juga memiliki komitmen kuat terhadap lingkungan. Selain berfokus pada inovasi produk memukau, Apple juga mengembangkan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan.

Salah satunya adalah robot bernama Daisy, diciptakan untuk mendaur ulang limbah dari pabrik mereka, membantu menjaga kelestarian lingkungan. Apple Park, kantor pusat Apple di California, juga memanfaatkan energi matahari dengan menggunakan atap berteknologi surya untuk penerangan dan operasional kantor secara keseluruhan.

7. Adidas

Adidas telah mengambil langkah-langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan merilis sepatu yang terbuat dari bahan plastik daur ulang. Pada tahun 2015, Adidas bermitra dengan organisasi lingkungan Parley for The Oceans untuk menciptakan sepatu dari limbah plastik.

Pada tahun 2019, mereka mencapai tonggak sejarah dengan memproduksi 11 juta pasang sepatu dari bahan plastik daur ulang. Langkah ini berhasil mencegah sebanyak 2.810 ton plastik mencapai lautan.

8. Nike

Nike juga telah membuktikan komitmen mereka terhadap lingkungan dengan menciptakan produk berkualitas tinggi yang terbuat dari bahan daur ulang. Sebanyak 75% bahan dasar produk-produk Nike berasal dari daur ulang sampah-sampah tidak terpakai.

Teknologi rajutan digunakan pada sepatu Nike tipe Flyknit dan sol sepatu mereka terbuat dari campuran sampah plastik, menunjukkan bahwa perusahaan ini serius dalam memanfaatkan bahan daur ulang untuk menciptakan produk berkualitas.

9. Starbucks

Starbucks, perusahaan kopi terkenal, telah aktif dalam menerapkan praktik green logistics untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu inovasi yang mereka lakukan adalah menggunakan cangkir dari bahan kertas ramah lingkungan dan mudah terurai. Namun, upaya mereka tidak berhenti di situ. 

Sippy Cup for adult, yaitu tutup plastik yang dapat digunakan berulang kali sebagai pengganti sedotan plastik. Inovasi ini disambut dengan baik oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang tua, menunjukkan bahwa langkah-langkah kecil seperti ini dapat memiliki dampak besar dalam mengurangi sampah plastik.

Facebook
WhatsApp

RPM Express

RPM Express merupakan bagian Brand dari PT. Rado Perkasa Mandiri perusahaan bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang domestik, baik darat, laut maupun via udara.

Recent Posts