Stripping Container: Proses, Biaya, dan Jenis-Jenisnya

Stripping Container

Stripping container merupakan istilah yang merujuk pada proses pembongkaran muatan dari kendaraan pengangkut, seperti kontainer. Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan penting dalam industri logistik dan rantai pasok, karena memfasilitasi berbagai proses operasional yang berkaitan dengan pengiriman dan distribusi barang.

Apakah Anda ingin memahami proses stripping container secara lebih detail? Mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel ini. Di sini, Anda akan diperkenalkan pada stripping container dalam konteks logistik, termasuk definisinya, berbagai jenisnya, serta prosesnya.

Baca Juga: Green Logistics: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapan

Apa Itu Stripping Container?

Stripping container, atau lebih dikenal sebagai proses penyanggaan muatan, adalah salah satu tahap krusial dalam rantai pasok logistik modern. Proses ini terjadi ketika kontainer tiba di pelabuhan dan muatannya perlu dikosongkan sebelum dapat dipindahkan ke tujuan akhirnya. 

Langkah ini tidak hanya memfasilitasi penyimpanan sementara barang-barang di gudang, tetapi juga memungkinkan distribusi yang lebih efisien melalui truk atau sarana transportasi lainnya. Pentingnya stripping container tidak dapat dilebih-lebihkan, terutama dalam konteks optimasi rantai pasok global. 

Dengan melakukan stripping secara efisien, perusahaan dapat mengurangi waktu penanganan muatan, mempercepat proses distribusi, dan menghindari keterlambatan yang dapat merugikan. 

Selain itu, stripping container juga membantu dalam pengelolaan stok yang lebih efektif dan pengoptimalan penggunaan kembali kontainer, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Manfaat lain dari stripping container meliputi kemampuan untuk memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan di pelabuhan, mengurangi biaya pengiriman karena kontainer dapat segera dikembalikan untuk penggunaan lebih lanjut, dan mengoptimalkan alokasi sumber daya dengan lebih baik. 

Baca Juga: Container Freight Station: Fungsi, Biaya, dan Jenisnya

Proses Stripping Container

Proses stripping terjadi ketika container tiba di pelabuhan atau gudang tujuan, muatannya perlu dibongkar untuk dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau kendaraan pengangkut lainnya, seperti truk atau kereta. Melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan

Sebelum memulai proses stripping container, perlu dilakukan persiapan seperti menyiapkan alat dan tenaga kerja yang diperlukan, memeriksa dokumen-dokumen terkait dengan muatan, dan memastikan keamanan area kerja.

2. Pembongkaran Muatan

Setelah persiapan selesai, muatan dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat bongkar yang sesuai dengan jenis barang. Pekerja terlatih melakukan tugas ini untuk memastikan tidak ada kerusakan pada barang.

3. Pemisahan dan Penyimpanan

Setelah di bongkar, muatan dipisahkan berdasarkan jenis atau tujuan pengiriman. Barang-barang tersebut kemudian disimpan sementara di area gudang atau langsung dimuat ke kendaraan pengangkut untuk distribusi lebih lanjut.

4. Pemrosesan Dokumen

Selama atau setelah proses stripping container, dokumen-dokumen terkait dengan muatan seperti faktur, surat jalan, dan dokumen bea cukai diproses untuk administrasi dan pelacakan inventaris.

5. Pengembalian Kontainer

Setelah muatan kosong, container dikembalikan ke operator logistik atau pemiliknya untuk penggunaan lebih lanjut atau pengiriman kembali.

Proses ini sangat penting karena memungkinkan pengelolaan muatan yang efisien, distribusi barang yang tepat waktu, dan pengoptimalan penggunaan kembali kontainer. Hal ini juga membantu mengurangi biaya pengiriman dan meningkatkan efisiensi operasional dalam rantai pasok secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Stripping Container

Dalam dunia logistik dan impor-ekspor Indonesia, dikenal dua jenis utama stripping container, yaitu:

1. Stripping In (Stripping Dalam)

Proses stripping in dilakukan di dalam lapangan penumpukan atau Depo. Biasanya Depo ini berada di area pelabuhan atau lokasi yang ditunjuk oleh pihak pelayaran. Kontainer dibongkar muatannya di dalam Depo. 

Petugas menggunakan peralatan seperti forklift dan pallet jack untuk mengeluarkan barang dari kontainer. Barang yang dibongkar biasanya akan langsung disortir, dicatat jumlahnya, dan disiapkan untuk proses selanjutnya seperti pengiriman ke gudang perusahaan atau distribusi ke pelanggan.

2. Stripping Out (Stripping Luar)

Proses stripping out dilakukan di luar lapangan penumpukan, biasanya di gudang perusahaan terkait atau Container Freight Station (CFS). CFS adalah fasilitas yang menyediakan layanan bongkar muat, penyimpanan, dan penanganan kontainer.

Container diangkut dari pelabuhan ke lokasi stripping out, kemudian dibongkar muatannya di sana. Barang yang dibongkar bisa langsung disimpan di gudang, disortir untuk pengiriman selanjutnya, atau melalui proses tambahan seperti pengemasan ulang.

Biaya Stripping Container

Biaya stripping container di Indonesia tidak memiliki patokan tunggal dan bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor:

1. Lokasi

Stripping di pelabuhan (depo) umumnya lebih mahal dibandingkan stripping di luar pelabuhan karena biasanya dikenakan biaya tambahan seperti terminal handling charge (THC). Stripping di luar pelabuhan (gudang atau CFS) cenderung lebih rendah, namun Anda tetap perlu memperhitungkan biaya transportasi container dari pelabuhan ke lokasi stripping.

2. Ukuran dan jenis container

Biaya stripping container ukuran 20 kaki umumnya lebih rendah dibanding 40 kaki (high cube). Container khusus seperti reefer container (container berpendingin) mungkin memiliki biaya lebih tinggi karena penanganan khusus yang dibutuhkan.

3. Volume dan berat barang

Semakin banyak dan berat barang yang dibongkar, semakin besar kemungkinan Anda membutuhkan tenaga kerja tambahan dan peralatan khusus, sehingga dapat meningkatkan biaya stripping.

Perkiraan biaya stripping container:

  1. Biaya di pelabuhan (depo): Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per container (20 kaki)
  2. Biaya di luar pelabuhan (gudang atau CFS): Rp 300.000 – Rp 700.000 per container (20 kaki)

Selain itu, Anda mungkin juga perlu memperhitungkan biaya tambahan lainnya seperti:

  1. Biaya overtime (di luar jam kerja)
  2. Biaya penimbangan barang
  3. Biaya sewa forklift atau pallet jack tambahan
  4. Biaya administrasi

Biaya bervariasi tergantung pada perusahaan dan lokasi yang Anda pilih, bandingkan harga dari beberapa perusahaan untuk mendapatkan penawaran terbaik. Anda bisa mendapatkan informasi dengan menghubungi perusahaan jasa logistik. Beberapa perusahaan jasa logistik mungkin menawarkan biaya yang sudah termasuk dalam biaya keseluruhan.

Solusi Pengiriman Cargo Murah dengan RPM Express

Apakah Anda membutuhkan solusi pengiriman barang dalam jumlah besar untuk kebutuhan logistik? RPM Express hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut dengan layanan jasa pengiriman cargo murah dan terpercaya.

Dengan menggunakan jasa pengiriman cargo dari RPM Express, Anda dapat mengirimkan barang secara efisien tanpa perlu khawatir akan biaya yang mahal. Layanan ini menyediakan berbagai opsi pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan Anda, mulai dari pengiriman darat, udara, hingga laut, sehingga memungkinkan Anda untuk memilih solusi yang paling optimal untuk bisnis Anda.

RPM Express telah terbukti sebagai mitra logistik yang dapat diandalkan, dengan jaringan luas dan pengalaman yang solid dalam industri pengiriman barang. Dengan pelayanan yang cepat, aman, dan efisien, RPM Express siap membantu memenuhi kebutuhan pengiriman barang Anda dengan harga yang terjangkau.

Facebook
WhatsApp

RPM Express

RPM Express merupakan bagian Brand dari PT. Rado Perkasa Mandiri perusahaan bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang domestik, baik darat, laut maupun via udara.

Recent Posts